Minggu, 22 April 2012

Krupuk itu seperti hidup...

Saya pecinta makanan krupuk. dari rasanya, teksturnya, sampai bunyinya. kadang, pas makan, makan tanpa krupuk itu serasa ada yang hampa. serasa ada yang kurang.

ga dipungkiri, banyak orang disekitar kita yang sangat menyukai krupuk (termasuk saya), seperti yang saya tulis diatas. mungkin suka karena rasanya, karena teksturnya, atau apapun. yang jelas tetap bernama krupuk.

krupuk ada rasanya. ada yang bawang, ada yang ikan, ada yang ayam. (seumur-umur saya hidup, saya belum pernah makan kerupuk sapi atau kambing). hidup juga ada rasanya. ada bahagia, ada senang, ada sedih, ada gundah-gulana, ada galau, dan lainnya. kita hadapi semua dengan hati yang macam-macam pula rasanya.

krupuk itu ada teksturnya. ada yang kasar, ada yang lembut. sama persis kayak kita sebagai manusia ciptaanNya. ada yang punya sifat keras kepala, ada yang lemah lembut, ada yang kalem, ada yang mandiri, dan sebagainya. heterogenitas itu menyenangkan, bukan? kita jadi punya kesempatan buat mengenal orang lain jauh lebih dalam, dan kita akan tahu seperti apa sifat dan sikap mereka.

Krupuk itu ada bunyinya. krupuk yang baru saja diproduksi, pasti renyah. krupuk yang udah cukup lama, kena angin sana-sini, pasti melempem. kita juga gitu. ketika semangat terisi penuh, tekad menguat dan menebal, kita pasti berani tampil menghadapi tantangan didepan jidat. sebaliknya ketika kita galau, sedang tidak bersemangat, saya berani jamin, kita tidak akan maju sampai semangat kita kembali.

"saya menulis ini, dalam keadaan diri yang tidak terlalu baik. salah satu mimpi saya tidak tercapai malam ini. tapi semangat saya tidak mengendur. saya masih punya banyak mimpi yang harus saya gapai. dan saya yakin, saya mampu menggapainya. saya tahu, Tuhan tidak akan pernah meninggalkan saya. Tuhan sudah menggariskan apa yang terbaik untuk saya. mungkin ketika sebuah cita-cita tidak tercapai, pasti ada jalan lain yang terbuka untuk menggapai mimpi lain yang sudah digariskanNya."

2 komentar: