du du du du du du du blah blah..
du du du du du du du no no..
once again back again
beautiful beautiful beautiful one day..
upps.. jadi nyanyi.. fokus ngeblog!
ok! here we go..
saya menulis ini sambil sesekali ngebaca-baca RPP yang nantinya saya jadiin acuan buat nyiapin RPP ujian micro teaching besok siang. mengingat-ingat alur cerita yang ingin saya ceritakan hari ini.
hari ini saya menikmati hari yang panjang bersama pacar saya. menghabiskan waktu hampir 7 jam buat ngobrol lepas tentang apapun. dari tempat kost doi, sampai pindah ke salah satu mall di Solo. dan sempat terhenti sesaat setelah makan dan saya belum melaksanakan shalat Ashar.
Ya, shalat Ashar. saya laksanakan di mushola lantai atas mall tersebut. saya shalat sendiri, karena ketika itu mushola dalam keadaan lengang, bahkan sangat sepi. hanya beberapa orang berlalu-lalang didepan mushola. mungkin mereka sudah melaksanakan sholat sebelumnya atau baru saja menggunakan toilet yang sangat bersih di sebelah mushola.
khusyuk sholat di rakaat kedua, pundak saya ditepuk tanda ada seorang makmum disebelah saya. tak lama dia pun mundur. saya tidak tahu siapa makmum yang ada di belakang saya karena saya sangat menikmati interaksi singkat saya bersama Sang Pemilik Kehidupan.
salam, berdzikir sejenak, mengakhiri ibadah dan saya menoleh kebelakang. dua orang makmum tadi ternyata masih melaksanakan sholat. salah satunya adalah seorang yang sudah cukup berumur, dengan tampang penuh wibawa, yang bisa saya taksir beliau adalah orang menengah keatas. sedangkan satunya lagi adalah seorang petugas kebersihan mall, dengan pakaian dinas (yang ga usah disebut pasti sudah tahu seperti apa pakaian dinas seorang cleaning service). dan ketika saya keluar, saya sempat menoleh ke arah tempat sholat putri dan saya melihat seorang ibu dengan tangan tengadah, berdoa dan memohon kepada Dzat Yang seluruh alam semesta ada ditanganNya.
sepanjang perjalanan saya kembali ketempat bu pacar menunggu, saya masih teringat pemandangan yang saya lihat tadi. WOW! tak peduli keadaan sosial, berapa gaji setiap orang, berapa banyak relasi, atau apapun yang bisa dibandingkan, ketika kembali ke hadapan Tuhan-nya, semua sama. karena Tuhan tak memandang setiap insan dari satu sisi, tapi semua sama rata, dengan segala kerendahan diri, kelebihan dan kekurangan yang Tuhan berikan pada insan-Nya.
yah, saya makin bersyukur dengan semua yang ada pada diri saya. segala puji hanya untuk Dia semata, tempat kita memohon dan meminta. dan Dia yang memberikan keadilan paling adil untuk kita para manusia nantinya. karena kita semua sama rata, dihadapan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar