Minggu, 01 April 2012

semua tentang aku, kamu, dan kisah kita..

hampir 3 taun kami menjalani kisah cinta kami.. kisah cinta yang bisa dibilang penuh liku-liku, penuh canda tawa, penuh kebodohan, penuh rasa sayang, dsb. ya, kami pasangan satu kelas. dan cuma satu-satunya (dikelas kami).

saya masih ingat 2 taun yang lalu, beberapa saat sebelum kami kembali bersatu (cieilee, bahasanya). kelar satu rangkaian acara dikampus, kami (kembali) berkencan, dan saya memutuskan nekat untuk "ikut" pulang kerumahnya. dia menolak, menolak, dan terus menolak. tapi emang dasarnya saya yang ndablek, akhirnya saya yang menang. saya ikut kerumahnya.

sepanjang pejalanan pulang kerumahnya, kami memang banyak mengobrol. udah selaksa temen lama yang bener-bener lama banget ga ngobrol. tapi setengah jam sebelum kami sampai, kami bungkam. bukannya apa-apa, tapi emang bingung. bukan bingung karena ga ada bahan yang dibicarain, tapi bingung saya ngaku ke orangtuanya sebagai apa. pacar bukan, mantan iya, temen sekelas pula. tapi ga mungkin banget buat ngaku, "maaf, pak. saya mantan pacarnya anak bapak". woooo... disampluk saya nanti.

ga jauh berbeda, dia juga bingung. berkecamuk berjuta kata yang akan ia rangkai ketika ia memperkenalkan saya pada orangtuanya. perkaranya, dia sendiri belum pernah bawa cowok buat main kerumahnya. satu-satunya cowok yang pernah main ketempat dia adalah temen dia satu organisasi pas dia masih SMA. untungnya ketika itu dia ga bilang, "gimana kalo kamu turun aja dari motorku, terus kamu balik solo pake bis?".

ketika kami sampai dirumahnya, saya bukannya ciut nyali, malah makin nekat masuk kerumah (walau pada akhirnya, saya lebih banyak diem di ruang tamu, mata nempel dilantai, berharap ada Pandji Pragiwaksono lewat, ngasih pertanyaan, trus ngatain "KENA DEEH!!")

dan semua ternyata berlalu seperti biasa. orangtuanya sangat welcome dengan kehadiran saya yang dudul ini. alhamdulillah juga ga ada adegan-adegan drama yang konyol kayak di sinetron-sinetron zaman sekarang. semua berlalu laksana air mengalir (dari tandon).

terkadang kalau kami mengingat-ingat masa itu, kami bernostalgia dan kami bisa tertawa. inilah cerita yang akan kami bawa ke masa depan ketika kami telah cukup menggapai mimpi-mimpi kami, duduk berdua (atau mungkin sekeluarga besar lengkap dengan anak cucu kami), bercengkrama dan bisa tertawa lepas.

alhamdulillah, kini kami makin mencintai satu sama lain. terus berusaha untuk saling melengkapi (walau terkadang ada hal yang membuat kami saling silang pendapat kayak teka-teki silang), dan kini kami berharap waktu yang berjalan membuat kami makin dewasa dan makin siap untuk menjalankan bahtera rumah tangga.

amiiiin..

*ps: this is special for my lovely girlfriend, RISKA ALFIN PRAMITA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar