Nazaruddin
tertangkap. Itu headline beberapa surat kabar beberapa hari ini dan akan terus
jadi headline selama beberapa hari ke depan. Ya, sosok yang sangat sensasional
itu akhirnya tertangkap ketika berada di bandara kota wisata Cartagena,
Kolombia. Menunggu keberangkatan pesawat yang akan membawanya ke Bogota untuk
menonton pertandingan sepak bola. Petugas imigrasi Kolombia yang curiga dengan
paspor yang dia bawa pun akhirnya meringkus dan membawa tersangka kasus suap wisma
atlet Sea Games Palembang itu keluar dari bandara. Kabar yang ada kini, dia
sudah berada di pesawat carteran pemerintah Indonesia untuk dibawa pulang ke
Indonesia.
Sosok
yang sangat fenomenal beberapa bulan terakhir itu akhirnya terjatuh. Mantan bendahara
Partai Demokrat itu sudah tak mampu lagi kabur. Bahkan dari pers release,
menggambarkan ia dibawa bak seorang tahanan berbahaya. Kini Indonesia tinggal
menunggu apakah benar semua yang ia tudingkan terhadap beberapa elite politik
atau hanya sensasi belaka.
Siapakah
yang akan waswas dengan semua “kicauan dan nyanyian Nazaruddin”? Nazaruddin
menuding beberapa orang di teras politik negeri ini ikut bertanggung jawab atas
kaburnya dia keluar negeri. Dimulai dengan pernyataan Nazar bahwa ketua umum
Partai Demokrat Anas Urbanningrum menyuap
kader-kader Demokrat jutaan dolar agar mau memilih dia dalam pemilihan ketua
umum partai Demokrat di Bandung yang langsung ditepis oleh Anas. Angelina
Sondakh pun menjadi “target” tembakan Nazaruddin. Istri (alm.) Adjie Massaid,
yang kata Nazaruddin juga menerima suap untuk wisma atlet pun berkata tak takut
bila harus dikonfrontir dengan Nazaruddin. Pun dengan Andi Malarangeng, dan
Benny K. Harman. Mereka berani bila dikonfrontir dengan Nazaruddin.
Yang
paling mencengangkan adalah “kicauan” Nazaruddin terhadap wakil ketua KPK
Chandra M. Hamzah. Nazar mengatakan bahwa Anas menjanjikan posisi teras
terhadap Chandra pada pemilihan ketua KPK tahun ini asal KPK menghentikan kasus
yang menyeret-nyeret nama Anas. (pada akhirnya Chandra tidak lolos seleksi ketua
KPK karena tidak lulus ujian membuat makalah).
Sungguh
luar biasa apa yang dilakukan Nazaruddin. Dengan BBM (blackberry messenger), wawancara
eksklusif, bahkan nampang di skype, dia melancarkan serangan yang menyeret nama
elite politik yang tadi disebutkan diatas. Bahkan KPK, komisi yang dimunculkan
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun tak mampu menangkapnya. Kini kepercayaan
publik terhadap lembaga yang diketuai Busyro Muqoddas ini jauh menurun setelah
tampilnya sosok Nazaruddin di muka publik.
Patut
ditunggu apa yang akan dilancarkan oleh Nazaruddin setelah ia sampai di negeri
yang terkenal Gemah Ripah Loh Jinawi ini. Apakah semua yang ia lontarkan adalah
benar adanya atau hanya rekayasa untuk mengalihkan perhatian publik terhadap
kasus-kasus besar lain dan hanya mencari sensasi? Yang jelas sekarang, citra Partai
Demokrat dan KPK tengah tercoreng dan dipertaruhkan setelah Nazaruddin
mengobrak-abriknya. :)