Jumat, 12 Agustus 2011

Nazaruddin tertangkap, siapa yang was-was?

Nazaruddin tertangkap. Itu headline beberapa surat kabar beberapa hari ini dan akan terus jadi headline selama beberapa hari ke depan. Ya, sosok yang sangat sensasional itu akhirnya tertangkap ketika berada di bandara kota wisata Cartagena, Kolombia. Menunggu keberangkatan pesawat yang akan membawanya ke Bogota untuk menonton pertandingan sepak bola. Petugas imigrasi Kolombia yang curiga dengan paspor yang dia bawa pun akhirnya meringkus dan membawa tersangka kasus suap wisma atlet Sea Games Palembang itu keluar dari bandara. Kabar yang ada kini, dia sudah berada di pesawat carteran pemerintah Indonesia untuk dibawa pulang ke Indonesia.
Sosok yang sangat fenomenal beberapa bulan terakhir itu akhirnya terjatuh. Mantan bendahara Partai Demokrat itu sudah tak mampu lagi kabur. Bahkan dari pers release, menggambarkan ia dibawa bak seorang tahanan berbahaya. Kini Indonesia tinggal menunggu apakah benar semua yang ia tudingkan terhadap beberapa elite politik atau hanya sensasi belaka.
Siapakah yang akan waswas dengan semua “kicauan dan nyanyian Nazaruddin”? Nazaruddin menuding beberapa orang di teras politik negeri ini ikut bertanggung jawab atas kaburnya dia keluar negeri. Dimulai dengan pernyataan Nazar bahwa ketua umum Partai Demokrat Anas Urbanningrum  menyuap kader-kader Demokrat jutaan dolar agar mau memilih dia dalam pemilihan ketua umum partai Demokrat di Bandung yang langsung ditepis oleh Anas. Angelina Sondakh pun menjadi “target” tembakan Nazaruddin. Istri (alm.) Adjie Massaid, yang kata Nazaruddin juga menerima suap untuk wisma atlet pun berkata tak takut bila harus dikonfrontir dengan Nazaruddin. Pun dengan Andi Malarangeng, dan Benny K. Harman. Mereka berani bila dikonfrontir dengan Nazaruddin.
Yang paling mencengangkan adalah “kicauan” Nazaruddin terhadap wakil ketua KPK Chandra M. Hamzah. Nazar mengatakan bahwa Anas menjanjikan posisi teras terhadap Chandra pada pemilihan ketua KPK tahun ini asal KPK menghentikan kasus yang menyeret-nyeret nama Anas. (pada akhirnya Chandra tidak lolos seleksi ketua KPK karena tidak lulus ujian membuat makalah).
Sungguh luar biasa apa yang dilakukan Nazaruddin. Dengan BBM (blackberry messenger), wawancara eksklusif, bahkan nampang di skype, dia melancarkan serangan yang menyeret nama elite politik yang tadi disebutkan diatas. Bahkan KPK, komisi yang dimunculkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun tak mampu menangkapnya. Kini kepercayaan publik terhadap lembaga yang diketuai Busyro Muqoddas ini jauh menurun setelah tampilnya sosok Nazaruddin di muka publik.
Patut ditunggu apa yang akan dilancarkan oleh Nazaruddin setelah ia sampai di negeri yang terkenal Gemah Ripah Loh Jinawi ini. Apakah semua yang ia lontarkan adalah benar adanya atau hanya rekayasa untuk mengalihkan perhatian publik terhadap kasus-kasus besar lain dan hanya mencari sensasi? Yang jelas sekarang, citra Partai Demokrat dan KPK tengah tercoreng dan dipertaruhkan setelah Nazaruddin mengobrak-abriknya. :)

Akhirnya...

lama gw tak mengisi blog ini... alhamdulillah Bintang Pahlawan is back... bulan lalu gw abiz kehilangan laptop kesayangan gw Vanda yang ngebuat gw nangis-nangis darah (lebaaay!) n ga bisa mosting bwt isi blog (padahal biasanya jg ga pernah diisi. LHO!?).
alhamdulillah sekarang gw bisa ngikhlasin Vanda sambil misuh2+nyumpahin yg ngambil moga apa yang dijalani ga berkah semua... :) dengan semangat baru, laptop baru (ahihihiy), hamster2 yang lucu dan imut, juga kehidupan (plus IP yang menyenangkan, hahahahay), gw siap kembali memenuhi RSS feed punya anda, pemirsa...
selamat menikmati sajian terbaru ala chef manis Bintang Pahlawan, hahahahahahahahahahahaha....